PONOROGO — Pembangunan Monumen Reog setinggi 126 meter di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menarik perhatian pemerintah pusat. Monumen yang digadang-gadang sebagai patung tertinggi di Indonesia ini dinilai memiliki potensi besar untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata lokal.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, datang langsung ke lokasi pembangunan di kawasan Gunung Gamping, Ponorogo, akhir pekan lalu. Dalam kunjungannya, Yovie menilai proyek senilai Rp 164,7 miliar itu tak sekadar menjadi simbol kebanggaan daerah, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi berbasis budaya.
“Kolaborasi antara seni, budaya, dan infrastruktur seperti ini perlu didorong secara serius. Bukan hanya dari aspek pembangunan fisik, tetapi juga dampak riilnya terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar Yovie.
Ia menambahkan, pemerintah pusat siap mendukung inisiatif daerah yang berorientasi pada penguatan ekonomi lokal. Kehadiran monumen ini, kata dia, bisa menjadi landmark nasional baru yang mengangkat warisan budaya Reog ke panggung nasional, bahkan internasional.
Monumen Reog dirancang mengalahkan tinggi Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, yang saat ini tercatat sebagai patung tertinggi di Indonesia. Patung Reog nantinya akan menjadi bagian dari kawasan wisata terpadu, yang mencakup ruang pertunjukan, pusat suvenir, hingga pelatihan kesenian.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sebelumnya menyebut pembangunan monumen ini merupakan bagian dari strategi besar menjadikan Ponorogo sebagai kota budaya sekaligus tujuan wisata unggulan di Jawa Timur.