Harian Ponorogo
Advertisement
  • Home
  • News
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kriminal
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kriminal
No Result
View All Result
Harian Ponorogo
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kriminal
Home Budaya

Label Fesyen Asal Australia Pamerkan Koleksi Ramah Lingkungan Terinspirasi Budaya Suku Aborigin di JFW 2024

Redaksi by Redaksi
3 November 2023
in Budaya
Label Fesyen Asal Australia Pamerkan Koleksi Ramah Lingkungan Terinspirasi Budaya Suku Aborigin di JFW 2024
189
SHARES
1.5k
VIEWS

Label fesyen asal Australia turut memeriahkan panggung peragaan busana pada pekan mode bergengsi Indonesia, Jakarta Fashion Week (JFW 2024), dengan menampilkan gaya kontemporer dari dua label penduduk asli Australia. Dua hasil karya dari desainer suku Aborigin yang berbasis di Melbourne, yaitu Wa-Ring karya Annette Sax, dan fesyen kontemporer Yanggurdi, karya Cassie Leatham debut peragaan busana pertamanya di Indonesia pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Sebagai penghormatan terhadap hubungan leluhur mereka dengan tanah air dan negara, koleksi Wa-Ring dan Yanggurdi mengintegrasikan pengetahuan budaya dan rasa hormat melalui warna, tekstil, dan desain yang ramah lingkungan. Label pakaian tersebut memastikan produksi yang etis dan praktik yang berkelanjutan yang menjadi inti dari label mereka.

Baca Juga

Death’s Game: Drama Thriller Korea Terbaru yang Mengisahkan Reinkarnasi

Ponorogo, Kota Reog yang Kaya Akan Mitos Mistis

Tahun ini merupakan tahun keenam para desainer Australia tampil di Jakarta Fashion Week. Tema tahun ini menyoroti kreativitas dan merayakan keberagaman komunitas.

“Fesyen bagi saya adalah sebuah penghubung yang indah untuk banyak orang. Fesyen mereka menyatukan semua kelompok, bahasa, semua usia, semua generasi, semua jenis kelamin, dengan ini kita bisa merayakan inklusivitas,” ungkap Peter Naughton selaku Program Director dari Kin Fashion saat ditemui di konferensi pers The Australian Embassy Jakarta and Government of Victoria Jakarta Fashion Week 2024, Minggu, 29 Oktober 2023.

Wa-Ring dan Yanggurdi akan menampilkan 12 looks dari setiap desainer. “Ada 12 looks untuk masing-masing desainer sehingga ada 24 looks asal Australia dari dua desainer,” jelas Peter.

Inspirasi dari Para Designer

Inspirasi dari koleksi yang ditampilkan tersebut datang dari para desainer yang ingin kembali terhubung dengan budaya dan negara asal mereka. “Jadi ketika saya mengatakan itu, yang saya maksud adalah bumi, alam, tanah, tenunan rumput, api yang menciptakan warna pada motif, hiasan leher, dan anting-anting dramatis,” ungkapnya lagi.

Dalam pembuatan koleksi tersebut, Peter mengungkapkan proses inkubasi dimulai dari 2021, dan untuk desain koleksi tersebut memakan waktu selama 6 bulan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan koleksi itu adalah linen, katun organik, jersey organik, yang seluruhnya terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.

“Ini merupakan sebuah koleksi slow fashion, kita tidak melakukan fast fashion. Desainer suku asli Australia ini mengerjakan proses pembuatan koleksi tersebut dengan penuh pertimbangan, yang juga menghasilkan produk yang bijaksana,” pungkas Peter.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa dari segi tekstil koleksinya tidak dibuat dalam jumlah yang besar dengan menerapkan prinsip slow fashion. “Kami ingin membuat karya yang bertahan lama, sehingga orang dapat memakainya selamanya,” tambahnya.

Label Fashion Suku Asli Australia

Wa-Ring merupakan sebuah label fesyen high-end Aborigin yang berasal dari Naarm, Melbourne, yang memiliki praktik artistik tradisional yang sangat kompleks. Koleksi perdana dari label Wa-Ring yaitu Ngambii, berarti sumber air, yang memberikan penghormatan kepada ajaran-ajaran dari suku tersebut.

Menggunakan oker (pewarna alami dari tanah liat) dari suku Taungurung yang dilukis diatas kanvas linen, lalu desain tersebut dipindahkan ke tekstil linen dengan menggunakan teknik sablon, yang menggabungkan oker dan api unggun. Wa-Ring menyediakan koleksi fesyen dan aksesori ramah lingkungan otentik dari suku asli Australia.

Label ini juga memfasilitasi proyek-proyek yang berhubungan dengan suku asli Australia untuk para pencipta kreatif yang beragam secara budaya. Wa-Ring juga berpartisipasi dalam Melbourne Fashion Festival pada 2020, 2022, dan 2023.

Annette Sax, seorang desainer pencipta dari Wa-Ring adalah seorang dari suku Aborigin Taungurung. Ia memiliki pengalaman lebih dari 22 tahun sebagai seniman, pendidik, dan wirausahawan. Annette telah memberikan dampak yang besar bagi komunitasnya dan sektor fesyen, dengan memperjuangkan representasi budaya Aborigin dalam semua aspek karyanya.

Berbagi Pengetahuan Budaya Suku Aborigin Melalui Mode dan Desain

Yanggurdi dalam bahasa aborigin berarti berjalan-jalan. Merek pakaian yang didirikan oleh Cassie Leatham ini telah dipamerkan dalam berbagai pameran dengan program tekstil dan desain Kin Fashion. Yanggurdi telah tampil di Melbourne Fashion Festival pada 2021 dan 2022, Melbourne Fashion Week 2022, dan Melbourne Fringe First Nations Runway 2022.

Penampilan dari Yanggurdi, menunjukan serta berbagi cerita penting tentang tenun budaya suku Aborigin. Karya yang dibuat juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan membuat sebuah diskusi tentang perubahan iklim dan keberlanjutan di masa depan.

Cassie Leatham adalah seorang perempuan Daungwurrung (Taungurung)/ Djaara dari Bangsa Kulin. Ia merupakan seorang seniman yang memenangkan penghargaan dan bekerja dalam berbagai media yang juga menjadi finalis dari NIFA (National Indigenous Fashion Awards) dan NATSIAA (The National Aboriginal & Torres Strait Islander Art Awards) perlombaan fesyen dan seni hasil karya penduduk asli Australia. Desainer tersebut juga bersemangat untuk berbagi tentang pengetahuan dan warisan budaya suku asli Australia melalui mode dan desain.

Post Terkait

Death’s Game: Drama Thriller Korea Terbaru yang Mengisahkan Reinkarnasi
Budaya

Death’s Game: Drama Thriller Korea Terbaru yang Mengisahkan Reinkarnasi

16 December 2023
Ponorogo, Kota Reog yang Kaya Akan Mitos Mistis
Budaya

Ponorogo, Kota Reog yang Kaya Akan Mitos Mistis

30 November 2023
Guyon Waton Siap Goyang Di Ponorogo Music Fest
Budaya

Guyon Waton Siap Goyang Di Ponorogo Music Fest

19 November 2023
Menyusuri Jejak Garesan: Kesenian Bela Diri yang Merupakan Warisan Berharga Ponorogo
Budaya

Menyusuri Jejak Garesan: Kesenian Bela Diri yang Merupakan Warisan Berharga Ponorogo

18 November 2023
Pentas Seni Gambuh Buddha Kecapi, Seni dan Budaya Bali Berusia Ratusan Tahun
Budaya

Pentas Seni Gambuh Buddha Kecapi, Seni dan Budaya Bali Berusia Ratusan Tahun

3 November 2023
Mengulik Budaya Lokal Uni Emirat Arab di SMCCU Dubai, Salah Satunya Ide Desain Bangunan untuk Dinginkan Ruangan
Budaya

Mengulik Budaya Lokal Uni Emirat Arab di SMCCU Dubai, Salah Satunya Ide Desain Bangunan untuk Dinginkan Ruangan

3 November 2023

Berita Populer

  • Nenek 70 Tahun Tewas Tertabrak saat Menyebrang di Ponorogo

    Nenek 70 Tahun Tewas Tertabrak saat Menyebrang di Ponorogo

    266 shares
    Share 106 Tweet 67
  • Ponorogo: Pengawas Proyek Jalan Kesugihan-Jenangan Ditahan

    214 shares
    Share 86 Tweet 54
  • Terungkap! Pengemis Asal Jombang Ternyata Tinggal di Hotel Ponorogo

    207 shares
    Share 83 Tweet 52
  • Ponorogo, Kota Reog yang Kaya Akan Mitos Mistis

    204 shares
    Share 82 Tweet 51
  • Pengendara Motor Di Ponorogo Kritis Usai Hindari Lubang Dan Tabrak Mobil

    202 shares
    Share 81 Tweet 51
  • Breaking News: Pemkab Ponorogo Ambil Langkah Tegas Atasi Pengamen

    199 shares
    Share 80 Tweet 50
  • Redaksi
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

© 2023 Harian Ponorogo – All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Kriminal

© 2023 Harian Ponorogo

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist