HARIAN PONOROGO – Musim penghujan yang mulai menerpa warga Kabupaten Bumi Reog menjadi persoalan baru bagi warga di Dukuh Trenceng, Desa Mrican Kabupaten Ponorogo.
Ratusan warga dari berbagai golongan usia, kini mulai terdampak virus cikunguya akibat meningkatnya populasi nyamuk cikunguya yang telah melanda ratusan warga sejak awal tahun 2024 ini.
Iis dianfatida (42) ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang makanan di Dukuh trenceng mengaku sudah 3 pekan dirinya dan seluruh keluarganya terpapar virus chikunguya.
Ibu dengan 2 anak ini bahkan mengaku, jiga virus ini sering sembuh dan kambuh sejak dirinya terjangkit chikunguya
“iya mas, sekeluarga mengalami sakit chikunguya, setiap persendian sakit dan sulit beraktifitas” ungkapnya, Rabu (31/1)
Nasib yang diterima Iis diamini warga lainnya. Dedy, warga lainnya mengaku tidak hanya menyerang dirinya yang baru pulih, istrinya yang tengah hamil. Muda juga terserang chikunguya hingga harus banyak istirahat dan mengurangi aktivitas
“istri saya terkena chikunguya badannya sakit-sakit dan saat ini tengah hamil. Muda” tegasnya
Sementara itu, Kepada Dusun Desa Trenceng, Nurhadi menjelaskan bahwa meningkatnya warga setempat yang terserang chikunguya sudah terjadi sejak 3 pekan terakhir.
Warga bahkan sudah juga melakukan penyemprotan secara mandiri dengan pinjaman alat desa yang kini rusak untuk. Memberantas nyamuk. Chikunguya.
“Untuk penyemprotan, warga mandiri namun alatnya kita pinjam dari desa dan sekarang sudah rusak alatnya” jelasnya kepada harianmataraman
Nurhadi menekankan, jumlah warga yang terdampak Chikunguya cukup banyak, jika di estimasi jumlah warga yg sakit gara gara virus ini mencapai lebih dari 200 warga
“Untuk warga sekitar diatas 200an warga yang terserang Chikunguya” tegasnya
Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menekankan bahwa jumlah warga yang terserang Virus Chikunguya tidak lebih dari belasan warga.
Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Anik Setyani menuturkan bahwa data yang tercatat di puskesmas Setono, hanya 13 warga yang terserang chikunguya
“Jadi ya dari data masuk di puskesmas ada 13 warga” ungkapnya
“namun jika warga merasa terjangkit Chikunguya, warga bisa melakukan pengecekan di puskesmas untuk memastikan bahwa terserang Chikunguya ataukah penyakit lain” imbuhnya
Meski demikian Dinkes akan melakukan antisipasi dan penanganan di Lokasi tersebut dengan cara pembersihan hingga penyemprotan.