HARIAN PONOROGO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mencatat terdapat dua kasus demam berdarah dengue (DBD) memasuki pertengahan bulan pertama tahun ini.
Kepala Dinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, mengatakan kedua kasus tersebut ditemukan di Kecamatan Balong. Kedua warga tersebut mendapat perawatan usai mengeluh panas naik turun. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter menyatakan terjangkit DBD.
“Saat ini sudah sembuh. Untuk kematian tidak ada, semoga tidak ada di Ponorogo,” terang Dyah.
Merujuk perbandingan 2023 lalu, Dyah memastikan terjadi penurunan signifikan kasus DBD. Pada Januari 2023 lalu, terdapat 42 kasus yang ditangani. Sementara, akumulasi setahun terdapat 102 kasus DBD dengan satu kasus kematian akibat gigitan nyamuk tersebut.
“Sementara kami nilai kasus DBD masih dalam tahap aman, tentu kalau ada kasus langsung kami tingkatkan penyelidikan epidemiologi,” tegasnya.
Meski minim kasus, namun Dyah mengatakan sosialisasi pencegahan DBD mulai digencarkan petugas. Apalagi, memasuki musim hujan ini pertumbuhan nyamuk pesat terjadi.
Pihaknya merekomendasikan masyarakat menggelar pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ketimbang fogging dengan penggunaan racun berbahaya.
“PSN tentu lebih baik, kalau fogging bisa mengajukan ke masing-masing puskesmas. Peralatan sudah kami dropping di sana, tentu dengan pertimbangan tingkat kerawanannya,” jelasnya.