HARIAN PONOROGO – Briptu Luhur Ainul Fikri, seorang anggota Satlantas Polres Ponorogo, telah menjadikan Jumat sore sebagai waktu yang berarti bagi 15 anak berkebutuhan khusus di Panti Asuhan Tunanetra Aisyiyah, Kabupaten Ponorogo.
Dengan penuh dedikasi, Luhur mengajar mereka seni musik gamelan Reog secara cuma-cuma selama dua jam.
Kegiatan ini sudah berlangsung selama hampir dua tahun, di mana Luhur memberikan pelatihan kepada anak-anak dengan keterbatasan fisik, terutama tuna netra.
Melalui latihan rutin, mereka belajar menabuh gendang, gong, meniup slompret (terompet Reog), bermain angklung, dan memukul kenong.
Meskipun tugas ini bukanlah perkara mudah, Luhur berhasil mengukir prestasi luar biasa. Saat ini, 15 anak tunanetra mampu menguasai seni musik pengiring Reog. Bahkan, mereka sudah mulai mampu memainkan musik kerawitan dengan baik.
Salah satu penghuni panti, Muhammad Harris, menceritakan pengalaman positifnya. Sebelum bertemu Luhur, Harris penasaran dengan alunan musik Reog, terutama slompret. Namun, dengan bimbingan Luhur, rasa penasaran itu berubah menjadi kegembiraan.
Luhur sendiri bukan hanya seorang polisi. Sebelum bergabung dengan kepolisian, ia adalah seorang seniman Reog.
Kini, dia memanfaatkan pengalamannya untuk memberikan pelatihan berharga kepada anak-anak di panti asuhan Aisyiyah.
Proses melatih anak-anak disabilitas tidaklah mudah. Dalam tiga bulan pertama, Luhur fokus membangun rasa percaya diri pada mereka.
Kesabaran dan ketelatenan dalam mengasah kemampuan dan minat masing-masing anak menjadi kunci kesuksesannya.
“Cara komunikasi kita harus lebih sabar, karena mereka beda dengan anak-anak pada umumnya. Namun, kelebihan anak-anak disabilitas ini adalah indra pendengaran mereka sangat sensitif, sehingga dalam menangkap materi yang diajarkan, khususnya musik, sangat cepat.” ungkapnya
Dengan harapan besar, Luhur berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat pada anak-anak panti asuhan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berbuat kebaikan kepada sesama.
“Saya berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak panti asuhan, dan juga dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat kebaikan bagi sesama,” pungkas Luhur dengan tulus.