Harian Ponorogo – Kebijakan pemerintah daerah Ponorogo mengubah sejumlah ruas jalan menjadi jalur One way menuai polemik di masyarakat. Salah satunya adalah rencana perubahan lajur jalan Sultan Agung.
Di akun sosial media @ponorogo_update, rencana perubahan lajur jalan Sultan agung banyak mendapat kritik dari warganet. Salah satu akun @ditasahana mengaku “jujur pak saya tidak setuju” ungkapnya.
Bahkan salah satu netizen mengaku akan sangat terdampak bagi warga luar Kecamatan kota yang hendak ke RS di sekitaran jalan Sultan Agung. “Wong Pulung kek arep nang RS Aisyah lak muter. Ndka mening pemerintah jan” tulis akun @alief.aja26.
Tidak hanya warganet yang mengeluhkan, rencana perubahan jalur searah juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap usaha toko yang berdiri di kawasan jalan Sultan Agung. Arum (50), warga Bangunsari, mengaku kurang setuju jika dibuat arus searah.
“Karena pembeli yg dari selatan jalan harus memutar untuk bisa ke tokonya” ungkapnya.
Menanggapi respon tersebut, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku sangat wajar jika ada pro dan kontra atas kebijakan yang akan diterapkan Pemkab Ponorogo.
Kang Giri menyebut bahwa masyarakat membutuhkan sesuatu yang bermanfaat seperti jalur searah agar menumbuhkan ekonomi di berbagai titik di Ponorogo.
“Pro dan kontra sesuatu hal yang lumrah, seperti jalan HOS Cokroaminoto dibongkar banyak yang kontra tetapi sekarang kan membaik. Ekonomi juga berjalan di sana” ungkapnya.
Giri menekankan bahwa kebijakan ini adalah demi Ponorogo agar kotanya rapi, ekonomi tumbuh dan pastinya yang merasakan masyarakat Ponorogo juga.