HARIAN PONOROGO – Bencana tanah longsor kembali terjadi di Ponorogo, Jawa Timur. Kali ini, longsor terjadi di Dusun Tajem, Desa Bareng, Kecamatan Pudak, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Tanah longsor tersebut mengancam dua rumah milik Hadi Prasetyo dan Sumarni. Kedua rumah tersebut berada di atas lereng desa setempat.
Hadi mengatakan, ketika kejadian, dirinya bersama keluarganya tengah beraktivitas di dalam rumah.
Saat itu, cuaca sedang cerah, tidak hujan. Tiba-tiba, Hadi mendengar suara gemuruh dari samping rumahnya.
“Khawatir terjadi apa-apa, saya dan seluruh keluarga berhamburan keluar rumah. Ternyata tanah di samping rumah longsor,” kata Hadi.
Hadi memperkirakan longsor yang menggerus tanah disekitar rumahnya itu sepanjang lebih dari 30 meter.
Selain menghilangkan pekarangan, tanaman kelapa, sebagian sawah miliknya yang terletak di belakang rumah juga ikut longsor.
“Sebelumnya sudah ada tanda-tanda retakan tapi tidak menyangka kalau seperti ini,” ungkap Hadi.
Hadi khawatir rumahnya terdampak jika terjadi longsor susulan. Sebab titik longsor hanya berjarak selemparan batu dari rumahnya.
“Nggak lebih dari sepuluh meter, takut kalau nanti sampai merusak rumah,” ujarnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo mengatakan, berdasarkan pengukuran sementara diketahui longsor diperkirakan sepanjang 30 meter. Kedalaman luncuran longsor lebih dari 50 meter. Sejumlah retakan tanah juga didapati di sekitar area longsor.
“Sementara kami tutup retakan dan area longsor dengan terpal untuk meminimalisir air masuk tanah agar mengurangi potensi longsor,” jelas Agung.
BPBD Ponorogo mengimbau Hadi sekeluarga dan Sumarni untuk mengungsi ke tempat aman paling tidak setelah kondisi tanah stabil dan potensi longsor berkurang.
“Yang terancam hanya dua rumah sekitar enam jiwa, dan area persawahan,” pungkasnya