PONOROGO – Ratusan warga yang tergabung dalam organisasi Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Cabang Ponorogo, Jawa Timur, membongkar paksa sebuah bangunan makam yang disebut-sebut sebagai makam keramat.
Aksi itu dilakukan karena makam tersebut dianggap menyesatkan sejarah dan berpotensi mengganggu akidah umat.
Dengan membawa palu besar dan mesin pembobok tembok, massa menghancurkan bangunan makam yang berdiri di samping kompleks pemakaman keluarga Kyai Ageng Nursalim, salah satu tokoh yang dihormati masyarakat Ponorogo.
Makam yang dihancurkan disebut-sebut sebagai milik Nyai Condrowati Binti Sayid Usman Al Yamani sosok yang diklaim sebagai tokoh leluhur.
“Kami tidak menemukan satu pun bukti sejarah otentik yang bisa membenarkan keberadaan makam tersebut. Ini bisa menyesatkan sejarah dan keyakinan masyarakat,” ujar Ketua PWI Ponorogo, Nanang Saiful Fatoni, saat ditemui di lokasi, Selasa (30/4/2025).
Nanang menegaskan, pembongkaran dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap praktik kultus yang tak berdasar sejarah yang jelas.
Ia menilai, kehadiran bangunan tersebut berpotensi menciptakan kesalahpahaman di tengah masyarakat, terutama dalam hal keyakinan dan sejarah lokal.
Di sisi lain, Riyanto, sang juru makam, mengaku mendirikan bangunan itu berdasarkan mimpi yang ia alami berulang kali.
Dalam mimpinya, ia merasa mendapat pesan gaib untuk membangun makam sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok yang diyakini sebagai Nyai Condrowati.
“Pendirian Makam tersebut berawal dari saya mendapatkan mimpi berulang untuk memberishkan pojokan di luar komplek makam” ujar Riyanto.
Meski demikian, warga tetap bersikukuh menolak keberadaan makam tersebut.
Pembongkaran ini sendiri sudah mendapat persetujuan dari pemilik tanah dan pihak Desa.