HARIAN PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengambil langkah bijak dalam mematuhi surat edaran Bakesbangpol Jawa Timur Nomor 300/5984/209.5/2023 tertanggal 26 Juni 2023 terkait pembongkaran tugu perguruan silat.
Alih-alih membongkar, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memutuskan untuk menyulap tugu silat yang didirikan masyarakat Ponorogo menjadi tugu Pancasila.
“Kalau dirobohkan, kan ini yang membangun warga Ponorogo secara patungan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Bumi Reog menekankan bahwa pembangunan tugu-tugu silat ini adalah ekspresi rasa cinta warga Ponorogo terhadap masing-masing perguruannya.
Jadi karena dibangun dengan patungan antar warga, maka mengubah tugu silat menjadi tugu Pancasila adalah langkah bijak yang sudah disetujui masyarakat.
“Kan eman sudah urunan, jika dirubuhkan saja tanpa melihat keringat warga kan ga tega, nah karena ini ada amanat biar tidak terkotak-kotak, maka saya dorong kepada perguruan agar menghibahkan kegagahan tugu tersebut kepada tugu Pancasila,” tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi Reog menegaskan bahwa anggaran mengubah tugu silat menjadi tugu Pancasila akan disubsidi oleh Pemkab Ponorogo.
“Totalnya ada 600-an tugu yang akan diubah menjadi tugu Pancasila dan dananya akan disubsidi oleh APBD,” jelasnya.
Langkah Bupati Sugiri tersebut disambut baik oleh masyarakat Ponorogo. Mereka menilai langkah tersebut merupakan solusi yang tepat untuk menghindari konflik.
“Saya setuju dengan langkah Pak Bupati. Tugu silat kan dibangun dengan perjuangan warga, jadi sayang kalau dirobohkan. Kalau diubah jadi tugu Pancasila, kan bisa menjadi simbol persatuan dan kesatuan,” kata Budi, salah seorang warga Ponorogo.
Dengan mengubah tugu silat menjadi tugu Pancasila, diharapkan dapat menjadi simbol pemersatu masyarakat Ponorogo yang memiliki berbagai macam perguruan silat. Selain itu, langkah ini juga dapat menghindari konflik antar perguruan silat yang selama ini terjadi.