HARIAN PONOROGO – Upaya masyarakat untuk bisa lolos dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) memang penuh warna.
Dalam ujian yang digelar di Kota Madiun, panitia seleksi P3K mengamankan sejumlah barang mistik yang dipercaya bisa membantu kelulusan peserta ujian P3K berupa jimat.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ponorogo, Andi Susetyo, mengatakan bahwa jimat-jimat tersebut ditemukan saat pemeriksaan badan peserta ujian.
“Hari pertama Ponorogo ada kabupaten lain juga ada, dari barang sitaan panitia yang berbentuk jimat ada 3,” kata Andi Susetyo saat dihubungi Harian Mataraman, Rabu (22/11/2023).
“1 dari Ponorogo, 2 dari kabupaten lain. Mungkin dari sesi sesi sebelumnya, hari Selasa gak ada. Kebetulan Selasa kemarin, ada pengarahan pak sekda, pengarahan dan motivasi kepada para peserta untuk percaya diri sendiri,” imbuhnya.
Andi menjelaskan, bentuk jimat yang ditemukan bermacam-macam, ada yang berupa tulisan arab gundul, ada juga yang dibungkus kertas atau kunir.
“Ponorogo jimat di kain pengikat rambut, kebetulan perempuan. Ditemukan saat body ceking, kebetulan para peserta perempuan banyak menggunakan pengikat rambut dan memang harus dilepas saat body chekinh, karena ditakutkan membawa barang dari dalam ikat rambut,” jelasnya.
Andi menegaskan, jimat-jimat tersebut tidak dikembalikan kepada peserta, melainkan disita oleh panitia.
Selain mengamankan jimat, Andi juga menyampaikan bahwa ada sejumlah peserta yang tidak hadir dalam seleksi P3K di Kabupaten Ponorogo.
“Hari pertama sesi kedua 239 tidak hadir 4, terdiri dari guru agama Islam 1 guru kelas 3. Sesi kedua penuh 300, tidak hadir 2, guru kelas,” sebutnya.
“Hari kedua, sesi pertama ada 3 tidak hadir, kedua ada 3, ketiga 1. Hari ketiga tadi sesi 1, 6 yang tidak hadir,” sambungnya.
Andi memperkirakan, jumlah peserta yang tidak hadir masih bisa bertambah lagi, karena masih ada satu sesi terakhir yang akan digelar pada Rabu (23/11/2023).