HARIAN PONOROGO – Wacana reaktivasi rel kereta api Slahung-Madiun kembali mencuat setelah DPRD Ponorogo mengesahkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Ponorogo 2023-2043.
Wacana ini sempat muncul beberapa tahun lalu, namun kemudian menguap. Kali ini, wacana tersebut kembali menguat seiring dengan rencana Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mereaktivasi jalur kereta api di wilayah kerja PT KAI Daop 7 Madiun.
Dalam RTRW Ponorogo 2023-2043, terdapat empat opsi reaktivasi rel kereta api Slahung-Madiun. Opsi pertama adalah mereaktivasi jalur yang selama ini mati antara Slahung-Madiun.
Opsi kedua adalah mengubah jalur mulai Terminal Seloaji, Ponorogo ke kanan dan berakhir di Stasiun Slahung. Opsi ketiga adalah membuat jalur baru mulai Terminal Seloaji ke kiri hingga Stasiun Slahung. Opsi keempat adalah pembuatan jalur baru.
Ketua DPRD Ponorogo Sunarto mengatakan, keempat opsi tersebut telah dibahas bersama legislatif dan eksekutif.
“Seluruh opsi ini sudah kami bahas bersama eksekutif dan dimasukan dalam RTRW 2023-2043, agar sewaktu-waktu diterapkan sudah siap,” ujarnya.
Sunarto berharap masyarakat Ponorogo bersabar menanti perkembangan reaktivasi kereta Slahung-Madiun. Menurutnya, yang terpenting adalah skema-skema jalur rel tersebut telah tertata rapi di RTRW 2023-2043.
“RTRW ini sebagai landasan dalam mengambil arah kebijakan mendatang, kami juga pantau terus untuk perkembangan reaktivasi rel kereta ini,” ujarnya.