HARIAN PONOROGO – Warga Ponorogo rela antre berjam-jam demi mendapatkan sembako murah di pasar murah yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur di Kelurahan Ponorogo, Kamis (14/12/2023).
Sembako murah yang tersedia di pasar tersebut antara lain beras, telur, gula, dan minyak goreng. Harganya jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
“Awalnya mau beli semua, tapi telur dan gula sudah habis, jadi tinggal beras sama minyak saja,” kata Anas, warga Kelurahan Cokromenggalan yang mengantre selama 2 jam.
Anas mengatakan, harga beras Rp 51 ribu per 5 kilogram dan minyak goreng Rp 13 ribu per liter tergolong murah. Di pasaran, harga beras mencapai Rp 57 ribu per 5 kilogram dan minyak goreng Rp 15 ribu per liter.
“Saya berniat kembali mengantre besok, karena harganya lebih murah dibanding harga di luar,” kata Anas
Perwakilan Disperindag Provinsi Jawa Timur, Mulyono, mengatakan, pasar murah digelar untuk membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru.
“Pasar murah ini digelar di tiga titik di Ponorogo, yaitu di Kelurahan Kauman, Kelurahan Ponorogo, dan Kecamatan Jetis,” kata Mulyono.
Menurut Mulyono, harga sembako di pasar murah tersebut lebih murah karena Disperindag langsung mengambil dari distributor. Hal ini mengurangi biaya pengiriman sehingga harga bisa lebih miring.
“Perbedaan harganya bisa mencapai Rp 1.000 hingga Rp 3.000,” kata Mulyono.
Pada pasar murah di Kelurahan Ponorogo, Disperindag membagikan 200 kupon. Satu kupon bisa untuk membeli 10 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula, dan 1 kilogram telur.
“Pada pasar murah kali ini, kami menyediakan beras 16 ton, gula 200 kilogram, minyak goreng 16 ribu liter, dan telur 200 kilogram,” kata Mulyono.
Selain sembako, pasar murah tersebut juga menyediakan jajanan lokal dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).